Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh!!!*Dadah² sama Wendy*
Dulu saya pernah liat ada seorang anak lelaki kecil yang sedang dieksekusi ibunya di warkop. Mulutnya disambelin pake sambel botol. Anak tersebut sontak menangis, berteriak sejadi-jadinya tapi ibunya tidak peduli.
Dalam hati saya, dih ganas amat nih ibu sama anak sendiri! masa cara didiknya begini?!
begitulah respon saya ketika belum tau masalah sebenarnya...
ibu: kenapako pukul ki (sebut sj A)? (kenapa kamu pukul si A?)
anak: (msh menjerit-jerit)
ibu: (pertanyaan yang sama)
anak: tidak kusuka ki! (saya tidak suka dia)
ibu: jadi klo ko tdk suka sm A, ko pukul sj? na apaiko A kah? (lantas kalo kamu tidak suka sama A, kamu pukul saja? memangnya kamu diapain A?)
anak: (masih menangis dan menjerit kepedisan, tidak punya jawaban)
====================
Dari kejadian itu, sekali lagi saya belajar untuk tidak mendadak menuduh orang lain buruk padahal saya
tidak tau masalah yang sedang terjadi
Kedua, saya belajar dari kata-kata si ibu, jadi kalo tidak ko suka orang lain padahal dia ndak apa-apai ko, kenapa mauko jahati ki?...
Saya kasih contoh di kehidupan sehari-sehari saya yah. Misal setelah saya menjadi senior di kampus dan menjadi seorang asisten dosen saat praktikum di lab, biasalah cewek ketemu sesamanya apalagi yang tukang gosip atau si tukang nyinyir. Senior kaya saya tuh paling gak tahan kalo ngeliat ada junior yang
Kok jadi gosipin junior sih?
Memang dia salah apa sama saya? yah meskipun belagu dan gelagatnya bikin pedih mata, at least i do not need any tear drops, sih.... hahaha
Dan akhirnya saya jadi capek sendiri cari jawabannya dan memutuskan untuk tidak banyak komentar lagi tentang orang lain. Kali aja tuh junior sebenarnya baik. Be positive thinking aja dah ^_^
Etapi, saya sama teman-teman biasanya kalo ada junior yang emang dari sononya sopan dan rajin, kalo diancam (padahal cuma becanda) ekspresinya lucu, rendah hati, terserah mau pintar apa kagak, pasti saya usahakan biar nilai praktikumnya bisa naik berapa poin sebagai imbas dari perilaku yang baik :)
Contoh yang lain... acara di tv atau berita-berita miring yang tersebar di jejaring sosial. Liat deh komentar-komentar yang ada. Lebih banyak yang tanggapannya tidak enak dibaca daripada komentar yang sifatnya netral. Kadang saya suka gemes sendiri baca komentar yang ada karena biasanya artikel yang di-share itu tidak dibaca dulu, cuman baca judulnya lalu komentar. sigh. Yah begitulah kenyataannya masyarakat di negri ini yang masih malas membaca dan lebih suka sama berita yang isinya menggunjing, berbau SARA, dan provokatif.
Biasanya cuma dengar gosip, tapi ditanggapi negatif lalu membenci. Padahal tidak tau masalah yang sebenarnya. Kemudian, ikut menyebarkan gosip tadi beserta bumbu-bumbu negatif tambahan. Padahal tidak kenal.
Kenapa kau susai orang yang tidak kau suka, padahal itu orang tidak na susaiko?(kenapa Anda menyusahkan orang yang Anda tidak suka, padahal orang itu tidak menyusahkan Anda?)
Orang kadang terlalu senang dengan berita gosip dan menggujing orang lain yang dikenalinya atau bahkan yang tidak dikenalinya. Bisa jadi orang yang senang menggosipi orang lain karena dia memang tidak suka sama orang itu. Kalau tidak kenal si objek gosip kenapa kita mesti mengeluarkan energi lebih?
====================
Nb: tulisan ini saya copy-paste-edit dari fb saya. Maafkan kalo cara saya menulis di fb suka disingkat² dan tidak mengikuti ejaan yang disempurnakan.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar