Pages - Menu

Jumat, 02 Agustus 2013

Tempat Makan Favorit

Assalamu alaikum wr wb!!!
Masih tetap dalam semangat Ramadhan ya teman-teman!

Judul entri kali ini ⇧ bisa dibaca di atas. Kali ini saya mau sharing tempat makan favorit saya. Hehehe
Maksud kata favorit di tulisan ini ialah tempat makan atau warung makan andalan saya semenjak beberapa tahun belakangan yang hampir tiap hari saya makan di situ.
Oke!
Pertama-tama saya akan memberitahukan warung ayam lalapan paling andalan saya yang tak kan tergantikan posisinya di lidah saya... jenggg jengggg.... ayam lalapan minakdjinggo yang terletak di jalan Pongtiku. Yeah.
Sebenarnya lokasi warung ini lumayan sangat jauh dari rumah saya saat ini, tapi yang namanya jodoh kali ya, tiba-tiba pada suatu hari bisa singgah di warung ayam lalapan yang sepi konsumennya, saat itu waktu pertama kali makan di tempat itu, warungnya benar-benar sepi, saya cuma tiga orang di situ. Seorang wanita paruh baya, saya, dan pacar saya.
Pacar saya itu sering bilang gini: kalo mau tau tempat makan itu enak atau tidak liat dari jumlah orang yang makan di situ. Kalo rame berarti enak.
Yap! Saya tidak percaya 100% pendapat barusan. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi.
Seperti saat saya pertama kali makan di minakdjinggo. Sepi. Mungkin karena warungnya baru buka jadi masih sedikit orang yang tau warung ini atau karena persaingan sesama warung ayam goreng. Maklum lah di pongtiku merajalela warung sari laut atau ayam lalapan dan sejenisnya. Kita lihat saja nanti perkembangannya.

Setelah menghabiskan 1 porsi. Saya bilang ke pacar saya: enak tauwa di'. Lain ki cara masaknya, biar ukuran ayamnya tidak sebesar ayam di warung arumandalu tapi bagus cara gorengnya. Harganya juga harga standar ayam goreng lalapan.
Pacar saya setuju. Oke. Bagus.

Saya ini bukan seorang wisatawan kuliner. jadi referensi saya tentang ayam goreng lalapan yang paling enak di kota Makassar masih kurang. Tapi, saya sangat jamin, tidak ada yang menyamai rasa ayam goreng di sini. Kenapa begitu yakin?  Jelas, karena di tempat andalan saya ini, dia punya cara khusus dalam menggoreng ayam. (Awalnya saya kira pake kresekan karena garingnya enak, padahal saya liat sendiri cara masaknya. Hihihi. Tuduhan tidak terbukti)
Buktikan saja sendiri kelezatannya.
bahkan rasa ayam penyet pun kalah.
Ini pendapat pribadi saya sendiri lho.

Oke. Lanjut.
Beberapa hari kemudian, saat lewat di pongtiku lagi, rasa-rasanya warung ini hilang dari tempatnya, padahal saya lagi pengen makan ayam gorengnya. Kecewa. Mungkin lagi libur mas-masnya, pikir saya. Besoknya, kembali lagi, tetap tidak ada tanda-tanda buka warungnya. Kecewa lagi.

Sampe akhirnya saya dan pacar saya menyadari, ternyata warung itu cuma pindah lokasi ke seberang jalan dan ternyata lebih dekat dari rumah pacar saya. Bodoh skali saya ini. Saya bahkan tidak ingat nama warungnya waktu itu. Ternyata dilewati tiap hari, malah dikira tutup. Hahaha

Makin hari makin rame ternyata. Mungkin sudah tersebar kabar dari mulut ke mulut kali ye karena emang enak dan harganya juga standar serta porsinya yang menurut saya sudah lumayan bikin kenyang perut. Ukuran ayamnya tidak kecil dan nasinya, ya ampun, saya tidak bisa sendirian menghabiskannya, sambelnya juga delish! Mantap dah.
Mungkin karena sudah kenal sama saya dan pacar saya - yang hampir tiap malam makan di situ, kalo kita pesan, nasinya lebih banyak dan sambelnya juga lebih banyak. Maklumlah, lambungnya pacar saya, dia tidak kenyang kalo dikasih porsi yang kayak saya. Harus nambah. (Oups, buka kartu pacar sendiri).

Sekarang, pendapat pacar saya yang sebelumnya mengenai tingkat kelezatan ditentukan dari rame atau tidaknya suatu tempat makan sudah  boleh dikenakan pada warung minakdjinggo saat ini. Saking ramenya sekarang, malah sekarang sudah ada tukang parkir jadi-jadian di situ. Padahal dulu tidak ada tukang parkir di situ.

Boleh dibilang tingkat keramaian warung ini tidak seramai warung coto atau warung makan pangkep. Kalo saya bilang sih yang datang tiap hari di situ masih warga sekitar jalan pongtiku saja. Mungkin beberapa tahun ke depan akan semakin terkenal warung yang menjual ayam goreng, ikan laut goreng, bahkan lele ini. 
Kita doakan saja. Aamiin.
Semoga juga nanti warungnya punya tempat permanen jadi bukan hanya pada saat malam hari saja pelanggan makan lalapannya.

Sekian dulu review salah satu tempat makan saya.
Wassalam!!

Tidak ada komentar :

My archive

Blogger news

Twitter Bird on The Tree by Tutorial Blogspot